Saturday, July 26, 2025

Jejak di Langit, Jejak di Bumi: Monumen Puma yang Menggetarkan Hati




Cibinong – Monumen Helikopter PUMA S.A-330 pertama di dunia hadir di simpang sentul Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Monumen ini dibangun sebagai simbol penghormatan atas 45 tahun pengabdian dan ketangguhan helikopter PUMA dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


Monumen ini bukan sekadar tugu, melainkan perwujudan rasa hormat terhadap sebuah kekuatan alutsista TNI AU yang telah memainkan peran penting dalam sejarah pertahanan dan kemanusiaan Indonesia.


Helikopter S.A-330 PUMA merupakan helikopter angkut berat legendaris yang dioperasionalkan oleh Skadron Udara 8, Lanud Atang Sendjaja, Bogor. Keberadaannya menjadi tonggak sejarah kekuatan udara Indonesia sejak pemerintah Indonesia resmi membelinya dari perusahaan Aerospatiale, Prancis, pada 3 Mei 1978. 


Sebanyak 6 unit pertama didatangkan dengan nomor registrasi H-3301 hingga H-3306. Tahun 1980, lima unit tambahan diterbangkan langsung dari Prancis ke Indonesia melalui rute Paris – Abu Dhabi – Lombok – Medan – Jakarta, menunjukkan kehandalan sistem penerbangan jarak jauh saat itu. Selanjutnya, pengadaan berlanjut di tahun 1982 dan 1985 dari IPTN Bandung, memperkuat armada helikopter TNI AU.


Dalam masa pengabdiannya, Helikopter PUMA telah melaksanakan berbagai operasi militer strategis. Tidak hanya itu, Helikopter ini juga berjasa dalam misi kemanusiaan, bahkan salah satu kontribusi bersejarah Helikopter PUMA yang melekat bagi masyarakat Bogor adalah saat digunakan dalam proses pemasangan Tugu Kujang ikon kebanggaan Kota Bogor. 


Kujang setinggi 6 meter dengan berat 700 kg dipasang dengan presisi tinggi oleh Helikopter PUMA milik Lanud Atang Sendjaja pada 4 Mei 1982, masa Wali Kota Achmad Sobana. Peristiwa itu menjadi saksi keandalan teknologi kedirgantaraan yang kini diabadikan dalam bentuk monumen untuk generasi masa depan.


Setelah mengabdi selama lebih dari empat dekade, Helikopter S.A-330 PUMA resmi dipensiunkan dari operasional TNI AU pada 29 Desember 2023 melalui Keputusan KASAU Nomor Kep/285/XII/2023 dan Kep/103/II/2024 tentang penetapan grounded permanen. 


Helikopter ini kemudian digantikan oleh unit modern seperti NAS-332 Super Puma dan EC-225M Caracal. Namun satu unit kini tidak disimpan dalam museum, melainkan diabadikan di ruang terbuka Kabupaten Bogor sebagai monumen penghormatan dan simbol sejarah panjang pengabdiannya kepada bangsa dan negara.


Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengungkapkan, monumen ini menjadi yang pertama dan satu-satunya di dunia yang didedikasikan khusus untuk helikopter PUMA, sebuah alutsista legendaris yang telah berkontribusi besar dalam berbagai operasi militer dan kemanusiaan di Indonesia sejak dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara.


Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada Panglima TNI serta Bupati Bogor atas dukungan dan fasilitasi dalam penempatan helikopter PUMA sebagai monumen kebanggaan nasional di Kabupaten Bogor.


Angkatan Udara memiliki tradisi, memberikan penghormatan terakhir kepada alutsista yang telah berjasa bagi negara, khususnya dalam melaksanakan berbagai operasi penting. Salah satunya adalah heli Puma SA330 ini, yang kini mendapat kehormatan untuk ditempatkan di Kabupaten Bogor.


"Terima kasih kepada Panglima TNI dan Pak Bupati Bogor atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan. Semoga ini menjadi simbol kolaborasi yang kuat antara TNI dan pemerintah daerah, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk mencintai tanah air," tutupnya.


Sumber : Diskominfo Kab. Bogor

Wednesday, July 23, 2025

Ketum AIPBR : Statemen Andri mengatasnamakan Dewan Pembina Tanpa Koordinasi

 

Bogor Bogor - Munculnya statement dari Andri selaku Dewan Pembina (Wanbin) Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR) dalam beberapa media online disikapi oleh Aliv Simanjuntak selaku Ketua Umum (Ketum) AIPBR dengan mengatakan tanpa melakukan koordinasi terlebih dahulu dengannya.



"Jika hendak membawa nama AIPBR, Andri harusnya koordinasi terlebih dahulu dengan saya selaku Ketua Umum, karena ghiroh organisasi itu melekat pada Ketua Umumnya yang harus menjaga marwah organisasi seperti AIPBR ini," ungkap Aliv diruang kerjanya kepada media,kamis (24/7). 


Mengenai inisial S yang disebut Andri, menurut Ketum Aliv akan lebih kompeten apabila Kapasitasnya sebagai tokoh masyarakat atau selaku Koordinator Partai Politik Non Parlemen, atau bahkan sebagai pengurus atau anggota Kadin karena berurusan dengan usaha atau proyek. 


"Itulah perlunya koordinasi terlebih dulu, yang intinya agar tidak terjadi kekeliruan yang justru secara tidak langsung menyudutkan organisasi, karena akibatnya mereka yang tidak menyukai dengan konten berita tersebut akan mempertanyakan kepada saya selaku Ketua Umum," imbuh Aliv.


intinya,saya melihat beliau (Andri) kurang memahami organisasi yang tertuang dalam AD/ART AIPBR sebab kalau dia paham ngak mungkin beliau melakukan statemen diruang publik dengan mengatasnamakan organisasi tanpa Koordinasi dengan saya,oleh karena itu,hal ini menjadi pelajaran untuk kita semua, dan apa bila diteruskan maka saya akan mengambil langkah yang lebih jauh sesuai aturan organisasi,dan aturan hukum yang berlaku di negara ini, 


Maka menurut Aliv, statement Andri tidak mewakili AIPBR, "Mohon maaf saya harus mengatakan bahwa statement Andri tidak mewakili AIPBR dan saya terlepas dari tanggung jawab, karena tidak ada koordinasi sebelumnya, dan saya anggap itu pendapat pribadi pak Andri," tukas Aliv. 


Dikutif dari salah satu media online Andri mengatakan : "bahwa dirinya meminta bupati agar bersikap tegas dan segera menginformasikan kepada seluruh SKPD yang ada di kabupaten Bogor agar berhati-hati dan menutup  seluruh komunikasi dan informasi di wilayah pemerintahanan di kabupaten Bogor. (Red)

Jejak di Langit, Jejak di Bumi: Monumen Puma yang Menggetarkan Hati

Cibinong – Monumen Helikopter PUMA S.A-330 pertama di dunia hadir di simpang sentul Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Monumen ini dibangun...